BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Keberadaan visi sangat penting bagi
setiap organisasi yang ingin mewujudkan organisasi yang efektif dan kompetitif.
Kekuatan kepemimpinan menghasilkan berbagai kebijakan dan operasionalisasi
kerja yang dibimbing oleh visi organisasi.
Sebuah visi memiliki gambaran yang
jelas, menawarkan suatu cara yang inovatif untuk memperbaiki, mendorong adanya
tindakan-tindakan yang mungkin dilakukan untuk mewujudkan perubahan yang lebih
baik. Kemampuan seorang kepala sekolah dalam merumuskan visi dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti pengalaman kerja, pendidikan, pengalaman profesional,
interaksi dan berbagai bentuk intelektual lainnya yang membentuk pola pikir.
Seorang kepala sekolah memiliki tugas
utama untuk mencipta, memelihara, mengembangkan, mengkomunikasikan dan
menyegarkan visi agar tetap memiliki kemampuan untuk memberikan respon yang
tepat dan cepat terhadap berbagai permasalahan dan tuntutan yang dihadapi
sekolah.
Susanto (2007:5) mengatakan bahwa tugas
seorang pemimpin adalah pembuat program visioning yang mampu mengutarakan visi
dan misinya. Di era globalisasi seperti saat ini segala sesuatunya dapat
berubah dengan cepat, dan semua itu dapat berpengaruh terhadap perkembangan
sebuah organisasi. Di era globalisasi seperti inilah dibutuhkan seorang
pemimpin yang mampu berpikir jauh kedepan, seorang pemimpin yang mampu
mengatasi dan mangantisipasi segala perubahan dan perkembangan zaman.
Organisasi membutuhkan kepemimpinan yang
mampu mengembangkan organisasinya dengan baik sampai kemasa yang akan datang,
melampaui usia zamannya. Untuk menjawab semua ini maka dibutuhkan seorang
peimpin yang visioner (Visionary leadership) sebagai sebuah syarat untuk
menjadi pemimpin yang mampu bertahan sesuai dengan perkembangan zaman.
Berdasarkan kajian diatas, jabatan
kepala sekolah memerlukan orang-orang yang mampu memimpin sekolah dan
profesional dalam bidang pendidikan. Namun kenyataannya di lapangan membuktikan
bahwa tidak semua kepala sekolah memiliki jiwa kepemimpinan yang visioner, sehingga
roda pendidikan dibiarkan berjalan secara tradisional.
kepala sekolah yang tidak visioner tidak
dapat menghadapi tantangan yang datang, sehingga banyak sekolah yang akreditasi
nya semakin menurun karena tidak dapat bersaing dengan kepala sekolah yang
visioner.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian latar
belakang yang telah di kemukakan di atas, maka penulis secara umum akan
membahas tentang “Kepemimpinan
Visioner Kepala Sekolah”
Permasalahan tersebut di atas
dibahas lagi secara khusus mengenai:
1.
Bagaimana
strategi pengembangan kualitas
Sekolah Dasar Negeri 2 Sibuhuan?
2.
Bagaimana
Kualifikasi dan kompetensi kepala
Sekolah Dasar Negeri 2 Sibuhuan?
3.
Bagaimana
karakteristik kepemimpinan visioner kepala Sekolah Dasar Negeri 2 Sibuhuan?
C.
Tujuan
Secara umum, penyusunan makalah ini
adalah untuk pemahaman tentang Kepemimpinan Visioner, dan secara khusus tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk:
1.
Bagaimana
strategi pengembangan kualitas
Sekolah Dasar Negeri 2 Sibuhuan?
2.
Bagaimana
Kualifikasi dan kompetensi kepala
Sekolah Dasar Negeri 2 Sibuhuan?
3.
Bagaimana
karakteristik kepemimpinan visioner kepala Sekolah Dasar Negeri 2 Sibuhuan?
D.
Manfaat
Secara teoritis, hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada para pemimpin.Secara praktis, hasil penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua sebagai berikut:
1.
Sebagai
pedoman bagi para kepala sekolah
2.
Untuk
meningkatkan keterampilan kepala
sekolah.
3.
Menambah wawasan penulis tentang
kepemimpinan visioner
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian
Kepemimpinan Visioner
Set
Kahan (2002:56), menjelaskan bahawa kepemimpinan visioner melibatkan
kesanggupan, kemampuan, kepiwaian yang luar biasa untuk menawarkan kesuksesan
dan kejayaan dimasa depan. Seorang pemimpin yang visioner mampu mengantisipasi
segala seautu yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang dengan menggunakan
cara-cara yang tepat. Hal ini berarti seorang pemimpin visioner mampu melihat tantangan dan peluang sebelum
keduanya terjadi dan kemudian memposisikan organisasinya diantara tantangan dan
peluang tersebut sehingga mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Corinne
McLaughlin (2001:47) mendefenisikan pemimpin yang visioner adalah orang-orang
yang mampu membangun fajar baru bekerja dengan intuisi dan imajinasi,dan penghayatan.
Mereka menghadirkan tantangan sebagai upaya memberikan yang terbaik untuk
organisasi dan menjadikannya sebagai sesuatu yang menggugah untuk mencapai
tujuan organisasi.
Kepemimpinan
visioner adalah kepemimpinan yang mampu mengembangkan intuisi, imajinasi dan
kreativitasnya untuk mengembangkan kreatifitas untuk mengembangkan organisasi,
memiliki kemampuan untuk memimpin menjalankan misi organisasinya melalui
serangkaian kebijakan-kebijakan dan tindakan yang visioner untuk menghadapi
perubahan dan tantangan yang akan dihadapi secara efesien dan efektif.
B.
Pengertian
Kepala Sekolah
Sebagai
pemimpin di sekolah kepala sekolah adalah seorang yang menentukan pusat dan
irama suatu sekolah. Disamping itu kepala sekolah juga merupakan suatu kekuatan
yang efektif di dalam pengelolaan sekolah, yang mana kepala sekolah berperan
dan bertanggung jawab dalam menghadapi
perubahan. Kualitas seorang kepala sekolah sangat menentukan keberhasilan
sekolah atau dengan kata lain maju mundurnya sebuah sekolah tergantung pada kepala
sekolah
Menurut
Soewardji Lazaruth (1984:60) kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang
mempunyai peranan besar dalam mengembangkan mutu pendidikan sekolah. M daryanto (1998:80) menyatakan bahwa kepala
sekolah adalah personel sekolah yang bertanggung jawab terhadap seluruh
kegiatan-kegiatan sekolah. Sementara itu Wahjo Sumidjo (1999:83) mendefenisikan
kepala sekolah adalah seorang tenaga fingsional guru yang diberi tugas untuk
memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan pembelajaran atau tempat dimana
terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan peserta didik yang
menerima pelajaran.
Dari
beberapa pengertian kepala sekolah yang telah disampaikan, penulis mengambil
kesimpulan bahwa kepala sekolah adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi,
membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya
dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan
pembelajaran.
BAB III
KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA
SEKOLAH
Visi
yang akan menjadi daya atau kekuatan untuk melakukan perubahan, mendorong
terjadinya proses ledakan kreatifitas yang dahsyat melalu integrasi maupun
sinergi berbagai keahlian dari orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut.
Seorang pemimpin visioner adalah seorang pemimpin yang responsive, artinya
pemimpin seperti ini selalu tanggap terhadap setiap persoalan, kebutuhan,
harapan dan impian dari mereka yang dipimpinnya. Selain itu selalu aktif dan
proaktif dalam mencari solusi dari setiap permaslahan ataupun tantangan yang
dihadapi organiisasinya.
A.
Karakteristik
Pemimpin Visioner
Kepemimpinan visioner memiliki ciri-ciri
yang menggambarkan segala sikap dan perilakunya yang menunjukkan
kepemimpinannya yang berorientasi kepada pencapain visi, jauh memandang kedepan
dan terbiasa menghadapi segala tantanngan dan resiko. Ada beberapa
karakteristik kepemimpinan visioner, yaitu:
1.
Berwawasan kemasa depan, bertindak
sebagai motivator, berorientasi pada the best performance untuk pemberdayaan,
kesanggupan untuk memberikan arahan konkrit yang sistematis
2.
Berani bertindak dalam meraih tujuan,
penuh percaya diri, tidak peragu dan selalu siap menghadapi resiko. Pada saat
yang bersamaan, pemimpin visoner juga menunjukkan perhitungan yang cermat,
teliti dan akurat. Memandang sumber daya, terutama sumber daya manusia sebagai
asset yang sangat berharga dan memberikan perhatian dan perlindungan yang baik
terhadap mereka.
3.
Mampu menggalang orang lain untuk kerja
keras dan kerjasama dalam menggapai tujuan, menjadi model (teladan) yang secara
konsisten menunjukkan nilai nilai kepemimpinannya, memberikan umpan balik
positif, selalui mengahargai kerja keras dan prestasi yang ditunjukkan oleh
siapapun yang telah memberi kontribusi.
4.
Mampu merumuskan visi yang jelas,
inspirasional dan menggugah, mengelola mimpi menjadi kenyataan, mengajak orang
lain berubah, bergerak, memberi inspirasi, memotivasi orang lain untuk bekerja
lebih kreatif dan bekerja lebih keras untuk mendapatkan situasi dan kondisi
yang lebih baik.
5.
Mampu mengubah visi kedalam aksi,
menjelaskan dengan baik maksud visi kepada orang lian, dan secara pribadi
sangat teguh terhadap visi tersebut.
6.
Berpegang erat pada nilai nilai yang
diyakininnya. Memiliki integritas kepribadian yang kuat, memancarkan energi,
vitalitas dan kemauan yang membara untuk selalu berdiri pada posisi yang
segaris dengan nilai nilai spiritual. Menjadi orang yang terdepan dan pertama
dalam menerapkan nilai nilai luhur.
7.
Membangun hubungan secara efektif,
memberi penghargaan dan respek.
8.
Innovative dan proaktif dalam menemukan
hal baru.
Kepala
Sekolah Sekolah Dasar Negeri 2 Sibuhuan (SDN 2 Sibuhuan) sudah memenuhi
karakteristik sebagai seorang pemimpin visioner hal ini terbukti dengan wawasan
yang dimiliki oleh kepala SDN 2 Sibuhuan selalu berwawasan kedepan untuk
kemajuan sekolah dan sanggup sebagai motivator dan memberdayakan seluruh tenaga
pendidik yang ada disekolah. Dalam kehidupan sehari hari setiap akhir bulan
diadakan rapat evaluasi bulanan untuk melihat kemajuan perkembangan siswa dan
sekolah. Pada rapat bulanan ini kepala SDN 2 Sibuhuan selalu memberi motivasi
kepada guru untuk selalu semangat dalam memperbaiki kekurangan-kekuranngan yang
dialami selama satu bulan terakhir.
Kepala
SDN 2 Sibuhuan mampu menggalang para guru untuk meraih tujuan yang telah
ditetapkan sebagi visi dan misi sekolah. Penggalangan guru ini dapat terlihat
dari keberanian kepala SDN 2 Sibuhuan mengubah visi dan misi yang telah
ditetapkan terhadap setiap tindakan disekolah. Dalam aksi untuk mencapai tujuan
kepala SDN 2 Sibuhuan tetap berpegang teguh kepada nilai nilai yang
diyakininya.Hal ini sejalan dengan ciri ciri seorang pemimpin yang visioner
yaitu mampu mengubah visi terhadap aksi.
B.
Strategi
Tindakan Kepemimpinan Visioner
Frank
martielly (2007) menguraikan 5 strategi menjadi pemimpin visioner yaitu:
1.
Fokus Kepada Tujuan Organisasi
Seluruh tindakan dan pengambilan
keputusan harus diarahkan kepada semata-mata upaya pencapaian tujuan
organisasi. Hal ini dilakukan guna menghindari segala kecenderungan dan godaan
penyitaan energi dan pemborosan sumber daya kepada hal-hal kecil dan tidak
prinsip yang mungkin muncul. Untuk menjaga agar semua rencana aksi fokus kepada
tujuan organisasi, memerlukan kekompakan dan pemeliharaan hubungan antara
pimpinan dan sluruh bawahan.
2.
Membuat Rencana Jangka Panjang
Perumusan jangka panjang akan menuntun
kepada langkah yang jelas sampai lima atau sepuluh tahun kedepan, siapa-siapa
yang akan memimpin dan bertanggung jawab dalam pencapaian tersebut. Kompetensi
kepemimpinan yang bagaimana yang diperlukan, lalu bagaimana desain pengembangan
kepemimpinannya. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini perlu membentuk
semacam komite yang ditugaskan untuk menyiapkan langkah-langkah strategis
pencapaian tujuan jagka panjang, yang lingkup tugasnya antara lain, melakukan
rekrutmen, seleksi, orientasi, pelatihan, performance, asessment dan penetapan
tugas dan tanggung jawab masing-masing.
3.
Mengembangkan Visi Bagi Masa Depan
Organisasi
Kunci perumusan visi adalah menjawab
pertanyaaan apabila kita menginginkan dan bermimpi akan seperti dan menjadi apa
organisasi ki kelak dikemudian hari?. Begitu rumusan visi telah dibuat, maka
seharusnya visi tersebut akan menjadi inspirasi bagi seluruh aktivitas
organisasi, baik dalam rapat-rapat, dalam perbincangan, dalam menghadapi segala
tantangan dan peluang dalam arena kerja.
4.
Selalu Berada Dalam Kondisi Siap Dan
Dinamis Untuk Perubahan
Selalu siap berubah dengan cepat akan terbantu
dengan menyajikan informasi informasi mutakhir tentang segala perubahan yang
terjadi di luar organisasi yang berpotensi berdampak kepada organisasi tiga
sampai lima tahun kedepan. Dorong dan fasilitasi anggota organisasi untuk
membaca, mendengar dan mencari tahu segala hal yang terkait dengan
kejadian-kejadian dan berita yang relevan dengan tuntutan perubahan.
5.
Selalu Mengetahui Perubahan Kebutuhan
Konstituen/ Pelanggan
Keinginan dan kebutuhan pelanggan
seringkali mengalami perubahan. Oleh karena itu seharusnya organisasi menyediakan
informasi-informasi aktual yang tekait dengan hal ini.
C.
Pemimpin
Pendidikan
Guru,
wali kelas, kepala sekolah, pengawas, kepala kantor bidang pendidikan pada
semua tingkatan, semua tenaga edukatif pada kantor dinas kepala direktorat
dalam lingkungan direktorat jenderal pendidikan, ketua jurusan, dekan, rektor
dan pembantu-pembantunya pada sekolah tinggi, akademi, institut dan
universitas, ahli-ahli ilmu pendidikan dan masih banyak lagi, merupakan
pemimpin-pemimpin pendidikan. Pada pokoknya setiap orang yang memiliki
kelebihan dalama kemampuan dan pribadinya, dan dengan kelebihannya itu dapat
mempengaruhi, mengajak, membimbing, mendorong, menggerakkan dan
mengkoordinasikan staf pendidikan lainnya ke arah peningkatan atau perbaikan
mutu pendidikan dan pengajaran, maka ia telah melaksanakan fungsi kepemimpinan
pendidikan, dan ia tergolong sebagai pemimpin pendidikan.
Dengan
demikian maka pemimpin pendidikan itu dapat berstatus pemimpin resmi yang biasa
disebut “status leader” atau “formal leader”, atau “functional
leader”. Kepemimpinan resmi dimiliki oleh mereka yang menduduki posisi dalam
struktur organisasi pendidikan, baik secara resmi oleh pihak atasan atau yang
berwenang maupun karena dipilih secara resmi menjadi pemimpin oleh anggota staf
pelaksana pendidikan di mana ia bekerja. Misalnya Kepala Sekolah, Kepala Dinas
Pendidikan adalah termasuk kategori pemimpin resmi dan memiliki kepemimpinan
resmi dilihat dari segi posisi dan sistem pengangkatan.
Kepemimpinan
tidak resmi bisa dimiliki oleh mereka yang mempengaruhi, memberi tauladan, dan
mendorong ke arah perbaikan kualitas kerja petugas-petugas penyelenggara pendidikan dan pengajaran, meskipun di dalam
hierarki sturktur organisasi pendidikan mungkin ia tidak menduduki posisi
pemimpin. Kemampuannya itu semata-mata berasal dari kelebihan tertentu yang ada
pada pribadinya, dan bukan karena ia menduduki posisi pemimpin, baik karena
pengangkatan dari pihak yang berwenang maupun karena dipilih secara resmi oleh
kalangan kelompok kerja.
Seorang
kepala sekolah atau seorang kepala dinas pendidikan sebagai “status leader”
atau “formal leader”, lebih disegani, lebih ditaati petunjuk-petunjuk
atau perintah-perintahnya oleh murid-muridnya atau anggota staffnya, mungkin
semata-mata karena kedudukannya yang resmi sebagai pemimpin, karena kekuasaan
resmi yang ia miliki sebagai pemimpin resmi
D.
Kepala
Sekolah Sebagai Pemimpinan Pendidikan
Fungsi
utama kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan ialah menciptakan situasi
belajar mengajar sehingga guru-guru dapat mengajar dan murid-murid dapat
belajar dengan baik. Dalam melaksanakan fungsi tersebut, kepala skeolah
memiliki tanggungjawab ganda yaitu melaksanakan administrasi sekolah sehingga
tercipta situasi belajar mengajar yang baik, dan melaksanakan supervisi
sehingga kemampuan guru-guru meningkat dalam membimbing pertumbuhan
murid-muridnya.
Sebagai
pemimpin pendidikan, kepala sekolah menghadapi tantangan yang berat, untuk itu
ia harus memiliki persiapanyang memadai. Karena banyaknya tanggungjawab maka
kepala sekolah memerlukan pembantu. Ia hendaknya belajar bagaimana
mendelegasikan wewenang dan tanggungjawab sehingga ia dapat memusatkan
perhatiannya pada usaha pembinaan program pengajaran.
Pekerjaan
pemimpin pendidikan ialah menstimulir dan membimbing pertumbuhan guru-guru
berkesinambungan sehingga mereka mampu menjalankan tugasnya dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan perkembangan situasi. Kepala sekolah sebagai
pemimpin pendidikan, harus mampu mengelola sarana dan prasarana pendidikan,
pelayanan khusus sekolah dan fasilitas-fasilitas pendidikan lainnya sedemikian
rupa sehingga guru-guru dan murid-murid memperolah kepuasan dalam melaksanakan
tugasnya.
Sebagai
pemimpin pendidikan, Kepala Sekolah bertanggungjawab atas pertumbuhan guru-guru
secara berkesinambungan, ia harus mampu membantu guru-guru mengenal kebutuhan
masyarakat, membantu guru membina kurikulum sesuai dengan minat, kebutuhan dan
kemampuan peserta didik. Ia harus mampu menstikulir guru-guru untuk
mengembangkan metode dan prosedur pengajaran. Ia harus mampu membantu guru-guru
mengevaluasi program pendidikan dan hasil belajar murid, ia harus mampu juga
menilai sifat dan kemampuan guru, sehingga Kepala Sekolah dapat membantu
meningkatkan kemampuan guru. Untuk dapat melaksanakan tanggungjawab tersebut di
atas, kepala sekolah harus memiliki pendidikan dan pengalaman yang diperlukan
bagi seorang pemimpin pendidikan.
E.
Kepemimpinan
Visioner Kepala Sekolah
Kepala
sekolah merupakan posisi yang sangat penting dalam suatu sekolah. Sekolah
adalah lembaga yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat kompleks karena
sekolah sebagai organisasi di dalamnya terdapat berbagai dimensi yang satu sama
lain saling berkaitan dan saling menentukan. Sedang bersifat unik karena
sekolah memiliki karakter sendiri, dimana terjadi proses belajar mengajar,
tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan manusia. Karena sifatnya yang
kompleks dan unik tersebut, sekolah sebagai organisasi memerlukan tingkat
koordinasi yang tinggi.
Secara
sederhana kepala sekolah dapat didefenisikan sebagai seseorang tenaga
fungsional guru yang diberikan tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana
diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadinya
interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.
Kepala sekolah dilukiskan sebagai seorang yang memiliki harapan tinggi bagi
para guru dan para siswa. Kepala sekolah adalah mereka yang banyak mengetahui
tugas-tugas mereka dan mereka yang menentukan irama bagi sekolah yang
dipimpinnya.
Rumusan
tersebut menunjukkan pentingnya peranan kepala sekolah dalam menggerakkan
kehidupan sekolah guna mencapai tujuan. Studi keberhasilan kepala sekolah
menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah seseorang yang menentukan titik pusat
dan irama suatu sekolah. kepala sekolah yang berhasil adalah Kepala sekolah
yang memahami keberadaan sekolah sebagai
organisasi kompleks yang unik, serta mampu melaksanakan perannya dalam memimpin
sekolah.
1.
Kualitas Kepala Sekolah Yang Visioner
Setiap jabatan
menggambarkan status yang diemban pemegangnya. Status itu pada gilirannya,
menunjukkan peran yang harus dilakukan pejabatnya. Peran utama yang harus
dilakukan seorang kepala sekolah adalah peran sebagi pemimpin pendidikan.
Kepemimpinan pendidikan berdasar pada kualitas tertentu yang harus dimiliki
kepala sekolah untuk dapat mengemban tannggung jawabnya secara berhasil.
Kepala sekolah harus
tahu persis apa yang ingin dicapainya (visi) dan bagaimana mencapainya (misi).
Kepala sekolah yang visioner sangat memahami pentingnya mengajak semua pihak
terkait dalam sekolah yang dipimpinnya untuk bersama-sama mewujudkan visi yang
telah dirumuskan bersama. Implikasi sifat visioner, kepala sekolah harus
memiliki sejumlah kompetensi untuk melaksanakan misi guna mewujudkan visi itu,
dan selanjutnya kepala sekolah juga harus memiliki sejumlah karakter tertentu
yang menunjukkan integritasnya.
Kualitas kepala SDN 2
Sibuhuan sanngat baik, hal ini dibuktikan dengan kualifikasi pendidikan yang
dimiliki oleh kepala SDN 2 Sibuhuan yaitu seorang sarjana pendidikan. Kepala SDN 2 Sibuhuan ketika pertama kali
menjabat sebagai kepala sekolah adalah merubah visi dan misi sekolah, dalam
pembuatan visi dan misi ini kepala SDN 2 sibuhuan guru dan pihak komite sekolah
ikut serta dalam menentukan visi dan misi sekolah untuk meningkatkan kulaitas
sekolah.
Visi dan misi yang
telah dirumuskan bersama guru dan komite sekolah kemudian disosialisasikan
kepada orang tua siswa melalui rapat. Untk pencapaian visi dan misi ini kepala
sekolah mengajak seluruh orang tua siswa untuk bekerja sama dalam hal
mewujudkan visi dan misi sekolah yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan
sekolah yang tertuang dalam visi dan misi tersebut.
2.
Visi dan Misi
Kepala sekolah yang bertanggung jawab
berusaha mengetahui visi sekolahnya. Jika belum ada, mereka akan berusaha
merumuskan visi dengan melibatkan semua pihak yang memiliki kepentingan
terhadap sekolah. visi yang telah dirumuskan tersebut nantinya akan
disosialisasikan sehingga menjadi cita-cita bersama, dan selanjutnya berusaha
bersama-sama menggalang komitmen untuk mewujudkan visi itu.
3.
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan atau
kecakapan yang diperlihatkan seseorang ketika melakukan sesuatu. Memahami visi
dan misi serta memiliki integritas yang baik saja belum cukup bagi seorang
kepala sekolah yang ingin berhasil.
Ada beberapa kompetensi yang dimiliki
oleh kepala sekolah SDN 2 Sibuhuan yaitu:
a)
Memfasilitasi pengembangan,
penyebarluasan, dan pelaksanaan visi pembelajaran yang dikomunikasikan dengan
baik dan didukung oleh komunitas sekolah.
b)
Membantu, membina dan mempertahankan
lingkungan sekolah dan program pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar
peserta didik dan pertumbuhan profesional para guru dan staf.
c)
Menjamin bahwa manajemen organisasi dan
pengoperasian sumber daya sekolah digunakan untuk menciptakan lingkungan
belajar yang aman, sehat, efesien dan efektif.
d)
Bekerjasama dengan orang tua murid dan
anggota masyarakat, menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang
beragam, dan memobilisasi sumber daya masyarakat
e)
memberi contoh teladan tindakan
integritas
f)
memahami, menanggapi, dan mempengaruhi
lingkungan politik, sosial, ekonomi dan budaya yang lebih luas.
4. Integritas
Integritas adalah ketaatan pada
nilai-nilai moral dan etika yang diyakini seseorang dan membentuk perilakunya
sebagai manusia yang berharkat dan bermartabat. ada sejumlah ciri yang
menggambarkan integritas kepala sekolah yaitu dapat dipercaya, konsisten,
komit, bertanggung jawab, dan secara emosional terkendali
BAB IV
KESIMPULAN
Kepemimpinan
sangat berpengaruh dalam prose penyelenggaraan pendidikan di sekolah, agar
pengaruh yang timbul dapat meningkatkan kinerja personil secara optimal. Maka
pemimpin harus memiliki wawasan dan kemauan dalam melaksanakan gaya
kepemimpinan.
Kepemimpinan visioner adalah
kepemimpinan yang mampu menggerakkan seluruh sumber daya mnjalankan misi agar
dapat mendekati visi yang telah ditentukan. Kepemimpinan visioner memahami
wawasan jauh kedepan dan memiliki kemampuan membawa organisasi yang dipimpinnya
berkembang dan mampu menghadapi segala tantangan zaman
Sejalan dengan hal tersebut kepemimpin
kepela SDN 2 Sibuhan dapat dikategorikan sebagai kepala sekolah yang visioner.
Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain kualitas kepala sekolah,
visi dan misi sekolah, kompetensi dan integritas kepala SDN 2 Sibuhuan.
Lembaga sekolah memerlukan pemimpin yang
visioner, yaitu kepala sekolah yang berorintasi pada upaya pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan mengajak seluruh
pihak untuk secara efektif menggapainya melalui berbagai program dan kegiatan
yang produktif
DAFTAR PUSTAKA
Lazaruth,
Soewardji.1984. Kepala Sekolah dan
Tannggung Jawabnya. Yogyakarta: Karisius.
Mar’at.
1985. Pemimpin Dan Kepemimpinan.
Jakarta: Ghalia. Indonesia
Mulyasa,
E. 2004. Menjadi Kepala Sekolah
Profesional. Bandung: Rosda Karya
Wahjosumidjo.
1982. Kepemimpinan. Jakarta: Departemen
P&K. Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai
www.
Scribd.com/mobile:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar